Minggu, 20 Oktober 2013

tugas softskill-mengamati wirausaha



Tentang
BANDA ACEH.......JALAN TEUKU UMAR N0 157 SETUI. DEPOK, JAWA BARAT....... JALAN MARGONDA NO 418 PONDOK CINA CIBUBUR....JALAN RAYA ALTERNATIF CIBUBUR NO 81. KELA[A GADING..... JALAN KELAPA HIBRIDA RAYA BLOK RB 1 NO 11, JAKARTA UTARA
Misi
Visi : Menjalankan usaha sesuai dengan ketentuan Alqur’an
dan Hadist.
Misi : Memperluas area bisnis dengan merangkul umat yang
peduli terhadap konsep bisnis secara syar’i.
Gambaran Perusahaan
PROFIL ACEH JEZZ BUBUR ( bubur jagung )

ACEH JEZZ BUBUR ( bubur jagung ) merupakan sebuah usaha keluarga yang di kelola secara profesional sejak tahun 2007. AJB berfokus pada unit usaha aneka bubur, yang terus melakukan inovasi baru dalam menciptakan aneka bubur.

Saat ini kita baru terfokus pada enam jenis bubur yang sangat dominan disukai oleh masyarakat, yaitu bubur jagung, bubur ketan saus d...Lihat Selengkapnya
Keterangan

KISAH PERJALANAN BUBUR JAGUNG

Alur bisnir yang saya geluti berawal saat selesai kuliah dari fakultas pertanian unsyiah banda aceh.

Selesai kuliah tahun 1991 saya dapat tawaran kerja kontrak di PT. SEMEN ANDALAS INDONESIA (Pabrik semen) di banda aceh pada departemen public relation. Diperusahan tersebut saya dipercayakan oleh perusahaan untuk membina masyarakat sekeliling perusahaan untuk pembudidayaan tanaman bili sebagai bahan baku. Gaji yang saya terima saat itu sebanyak Rp 200.000 sebagai imbalan karyawan yang berstatus kontrak selama 2 tahun.

Sambil bekerja saya buka warung kopi dan nasi gurih di depan rumah. Saat itu saya tidak punya pengalaman berdagang sama sekali, apalagi tidak satu orangpun dari keluarga kami yang berbisnis, jadi sama sekali tidak mengalir jiwa bisnis dari keluarga, saya hanya memberanikan diri untuk memulai bisnis, saya tidak punya rasa takut akan kerugian sedikitpun kecuali dengan satu harapan adanya usaha sampingan sambil bekerja.
Tempat untuk usaha warung kopi saya memamfaatkan rumah orang tua di jalan hasan saleh neusu jaya. Rumah orang tua saya kondisikan seperti layaknya sebuah warung kopi, seluruh biaya untuk pembukaan warung menggunakan uang tua saya dengan menjual mas sebanyak enam mayam. Disamping menjual aneka minuman saya juga menjual aneka kue yang dititipkan oleh orang lain, sedangkan ibu saya menjual nasi gurih/lemak. Warung kopi tersebut kami beri nama “CIE NEURASA”. Karena tidak punya pengalaman bisnis sama sekali, usaha saya percayakan kepada orang lain untuk mengelola, dan hasilnya ternyata diluar perkiraan, usaha hanya bertahan cuma dua bulan saja, pengunjung sepi.
Untuk mengatasi kesepian pengunjung saat itu saya belum punya ide dan pengalaman, akhirnya usahapun saya tutup karena saya juga enggak punya kesempatan untuk mengelolanya.


Selesai kontrak kerja di PT. SEMEN ANDALAS INDONESIA pada tahun akhir 1993, saya bekerja di CV. MIRZEN pada departemen pertamanan. Perusahaan mempercayakan tugas kepada saya untuk mengelola tanaman hias, mulai dari pembelian tanaman, pemeliharaan, pembuatan taman dan penjualan tanaman. Gaji yang saya peroleh sebesar Rp 500.000 perbulan
selama 6 bulan.


Pada saat saya ditugaskan untuk membeli bunga ke Medan saya melihat ada bisnis burger di outlet kecil yang tumbuh pesat di sepanjang jalan kota medan. Naluri bisnis sayapun muncul untuk mengembang bisnis ini di Banda aceh, apalagi bisnis ini belum ada sama sekali di banda aceh.

Tahun 1994 saya mulai memberanikan diri untuk memulai bisnis burger, dan roti bakar dengan mengajak seorang teman yang bisa membuat burger dan roti bakar. Untuk memulai jualan kami menyewa lahan kosong di depan toko sinar setui, sewa lahan dilakukan perhari. outlet kami buat dari gerobak dorong, sedangkan pelindungnya kami buat dari tenda plastik. Untuk membiayai usaha saya memamfaatkan gaji saya sebanyak Rp 500.000. Dengan uang itulah saya memulai bisnis burger.
Outlet burger kami beri nama “CHARISMA”.
Menu yang kami tawarkan adalah burger dan roti bakar dengan aneka rasa. Alhamdulillah penjualan mulai bagus, dan kami mulai banyak mendapatkan pelanggan setia.
Sekalipun usaha burger sudah mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan namun jiwa bisnis saya saat itu belum berapa menyatu, saya masih tertarik kalau kalau ada tawaran pekerjaan pada perusahaan lain.
Ternyata pada tahun 1995 saya dapat tawaran kerja dari seorang teman kuliah saya pada PT KESAYANGAN PRAKARSA ( kontraktor dan supplier) di Lhokseumawe, aceh Utara sebagai manager Keuangan. Tawaran inipun tidak saya sia siakan dan saya langsung mengiyakan kesempatan itu, maka Sayapun pindah ke lhokseumawe untuk menjalani tugas pengelolaan keuangan. Diperusahaan ini saya mendapat gaji sebanyak Rp. 750.000. selama kurun waktu 2 tahun.

Usaha burger dan roti bakar yang di banda aceh saya percayakan kepada seorang teman. Selama pengelolaan ditangani oleh teman ternyata pengelolaannya kurang baik dan penjualan terus menurun, akhirnya usaha burger itupun saya pindahkan ke lhokseumawe. seluruh karyawan di banda aceh sebanyak 5 orang saya boyong ke lhokseumawe.

Di Lhoksemawe saya bekerja sama dengan teman untuk mengelola usaha burger tersebut, kami berjualan di depan radio dipra di jalan Darussalam, Kami memamfaatkan tanah kosong yang ada di depan radio dipra dengan cara membuat lapak penjualan seluas 4 x 7 meter, lapak tersebut kami tinggikan dan di semen sekitar 30 cm, sedangkan untuk atapnya kami pasang tenda diatasnya. seluruh peralatan kerja yang di banda aceh saya pindahkan ke lhokseumawe. Menu yang kami tawarkan sama seperti di banda aceh. Outlet burger kami beri nama “JEZZ BURGER”. Penamaan warung atas ide saudara ghazali almadani, karena memang saat itu kami berdua suka pada musik jazz, maka kamipun menggunakan kata jazz dengan mengganti huruf A dengan E sesuai dengan ucapannya. Penggunaan nama ini bukan tidak punya alasan tapi benar-benar dengan penuh perhitungan, bahwa penamaan oulet mempunyai peran penting agar orang mudah mengingatnya, apalagi kata kata tersebut sudah sangat familier di telinga orang.
Kemudian kamipun mencari kata kata yang paling sesuai dengan kata jezz yaitu Jajanan Extra leZZat.

Untuk mendukung oprasional burger saya terpaksa membawa ibu saya ke lhokseumawe selaku pembuat racikan burger dan roti bakar, walaupun untuk sementara ayah saya harus tinggal bersama adik adik di banda aceh. Kesepakatan ini telah kami bicarakan sebelumnya demi memperoleh rezki yang dapat membiayai kehidupan keluarga kami.
Akibat berpisahnya ibu dan ayah saya demi usaha ini membuat ibu saya extra tenaga harus pulang pergi ke lhokseumawe .
Kadarullah usaha burger di lhokseumawe tidak begitu menggembirakan, usaha hanya bertahan cuma beberepa bulan saja. Kurangnya penjualan membuat biaya oprasional tidak mencukupi dan akhirnya usahapun kami tutup, dan orang tua serta karyawan saya pulangkan kembali ke banda aceh. seluruh peralatanpun saya boyong kembali ke banda aceh.
Sementara saya masih tetap bekerja di lhokseumawe.

Pada tahun 1997 setelah dua tahun bekerja saya memutuskan untuk keluar dari PT. Kesayangan Prakarsa, dengan pertimbangan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi. Maka dengan bermodal sisa gaji yang saya terima, saya memulai melangkah ke Jakarta. Kepindahan saya ke jakarta tentu setelah mendapatkan persetujuan oleh orang tua saya, dan beliaupun ikut membantu biaya perjalan saya.
Di jakarta saya menumpang di kamar kost adik saya di wilayah kampung melayu. Mulailah saya menjalani kehidupan di kota jakarta dengan mengajukan permohonan kerja di banyak perusahaan yang membuka lowongan kerja.

Selama kurang lebih tiga bulan saya mengajukan permohonan kerja.
tidak ada perusahaan yang memanggil saya, kecuali hanya satu yaitu perusahan yang bergerak di bidang Bursa comoditi. Saya sempat menjalani training selama satu minggu. apa yang saya peroleh selama 1 minggu ternyata kurang berkenan dikarenakan bahwa keuntungan dari usaha tersebut semata mata hanya memamfaatkan naik turunnya harga saham dimana saat kita membeli tidak tau persis apakah untung atau rugi, maka saya putuskan untuk tidak melanjutkan training di perusahaan tersebut.
Selama tinggal di jakarta biaya hidup saya di tanggung oleh adik saya Teuku isnandar yang hanya pegawai biasa di sebuah klinik dengan gaji sangat minim. Rasanya saya tidak enak harus menambah beban biaya adik saya terus, maka setelah tidak ada satupun permohonan kerja yang dipanggil sayapun memutuskan untuk kembali ke Banda Aceh.

Di Banda Aceh saya sempat menganggur selama 6 bulan dengan tanpa penghasilan, apalagi orang tua sudah pensiun. Kebutuhan hidup keluarga kami hanya mengandalkan pensiunan dari orang tua.
Saat itu saya tidak punya niat lagi untuk bekerja di perusahaan, keinginan untuk berkonsentrasi di bisnis begitu kuat dalam pikiran saya
Ada timbul keinginan untuk berjualan lagi, tapi uang tidak ada sama sekali. Mau minta sama orang tua tapi orang tua tidak punya uang.
Alhamdulillah pada bulan april 1998 allah memberi rezki kepada saya dengan adanya teman yang mau buka usaha burger, dan dia membeli peralatan (tempat panggang burger) saya dengan harga Rp 200.000.

Dengan bermodal uang Rp 200.000 inilah saya kembali bersemangat untuk berjualan agar bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarga.
Uang tersebut hanya saya gunakan untuk membeli bahan saja, sementara peralatan kerja masih layak untuk digunakan.
Kehidupan berjualanpun mulai saya geluti lagi, Saya berjualan sendiri di depan warung adik saya dekat rumah di jalan hasan saleh neusu jaya dengan pertimbangan tidak perlu sewa tempat karena keterbatasan dana
Menu yang saya jual tetap burger dan roti bakar.
Setelah berjualan selama 1 bulan penjualan hanya laku 15 s/d 20 porsi saja atau sekitar Rp.70.000,per hari, maka saya putuskan untuk pindah lokasi yang lebih strategis yaitu di pinggir jalan besar yang ramai dilalui orang.

Saya dapatkan sebuah restoran teman yang masih punya tempat untuk numpang jualan yang lokasinya di jl mugayatsyah yang agak jauh dari rumah.
Jauhnya lokasi membuat saya harus extra kerja dengan mengayuh sepeda sejauh 6 km pulang pergi. Sepeda inilah saya gunakan setiap hari untuk menjalankan usaha, kalau dipagi hari jam 6 pagi saya harus kepasar dengan sepeda sejauh 8 km pulang pergi untuk membeli bahan dagangan.
Disiang hari sepeda tersebut kembali saya kayuh dengan membawa barang dagangan, begitu juga ketika pulangnya dilarut malam dengan kondisi tubuh yang sudah kelelahan saya harus kembali mengayuhkan sepeda untuk bisa sampai dirumah. Semua pekerjaan saya lakukan sendiri untuk memperkecil biaya karena daya jual masih sangat rendah.

Perjalan waktu satu bulan di tempat baru hanya bisa mendongkrak penjualan 10 porsi saja yaitu antara 20 s/d 30 ( Rp 100.000 ) per harinya.
Keuntungan dari penjualan hanya cukup untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga saja.

Melihat angka penjualan yang stagnan maka saya mulai membaca literatur marketing tentang bagaimana memasarkan sebuah produk. Dengan izin Allah dari situ mulai terbuka pikiran saya betapa pentingnya marketing sebagai dukungan dalam menjalankan sebuah usaha.
Perubahan drastis mulai saya lakukan, pertama saya melakukan perubahan kualitas burger yang lebih baik, kedua menata outlet yang lebih indah, ketiga menjaga kebersihan outlet, keempat menciptakan kehangatan hubungan dengan pelanggan dengan bersikap ramah, kelima mempercepat kerja.
Setelah lima langkah tersebut mampu saya lakukan dengan baik maka mulailah saya mengemas sebuah publikasi yang unik saat itu.
Publikasi yang saya lakukan adalah dengan membuat sebuah potongan papan triplek ukuran 60 x 15 cm dengan tulisan JEZZ BURGER pada baris atas dan tulIsan JL. MUGAYATSAH 8 di bagian bawah, materi iklan dibuat dengan perpaduan warna yang sangat kontras dan indah. Media iklan tersebut saya tempelkan pada pohon disepanjang jalan di wilayah kota Banda Aceh. Sehingga kemanapun orang akan pergi, pasti melihat papan iklan tersebut.

Alhamdulillah metoda tersebut berhasil sehingga angka penjualan meningkat antara 50 s/d 70 porsi ( Rp 200.000 ) di bulan kedua. angka penjualan terus naik ke angka 100 porsi perhari, Dengan angka penjualan 100 porsi ( Rp. 300.000) per hari sudah cukup untuk membiayai keluarga dan sedikit menyimpan tabungan. Saya mulai dibantu oleh adik saya Teuku sofiar untuk mempercepat pekerjaan.

Saat penjualan mulai membaik datang seorang teman untuk meminta bantuan mengelola usahanya, untuk menduduki jabatan sebagai Maneger oprasional di perusahan PT. ZEIN BERSAUDARA ( Distribution & Suplier ).
Sambil bekerja saya tetap masih bisa mengontrol usaha yang saya percayakan kepada adik sendiri, di perusahaan ini saya cuma bekerja selama tiga bulan saja dan saya kembali berkonsentrasi penuh pada usaha burger.

Alhamdulillah dalam kondisi penjualan mulai membaik, Allah mempertemukan saya dengan seorang gadis cantik bernama CUT RABIATUN ADAWIYAH yang merupakan tetangga saya sendiri, selama ini kami memang tidak saling mengenal, karena saya waktu sma sudah pindah ke lhokseumawe dan waktu kuliahpun saya tinggal di rumah dinas orang tua, setelah orang tua pensiun baru pulang ke neusu jaya kembali, sementara istripun sudah tidak tinggal di neusu lagi, mereka sudah pindah ke lhampriet. Jadi kami tidak saling mengenal sebelumnya. Rupanya jodoh memang tidak jauh jauh ( tetangga sendiri).
Perkenalan saya dengan istri tergolong unik, kakak ipar saya punya ide untuk mencoba mempertemukan kami satu sama lain. Saat saya bertemu pertama sekali dengan istri saya, hati ini bergetar, ada perasaan cinta di dada. Saya berdoa kepada Allah “ Ya ALLAH jika dia baik bagi ku, maka pertemukanlah kami dalam tali perkawinan, jika tidak biarkanlah kami menjadi sahabat saja”
Alhamdulillah ternyata allah mengabulkan doa saya, dan kamipun menikah pada bulan tahun 1999 di mesjid raya banda aceh
kadarullah istri saya pintar masak, sehingga kami bisa saling melengkapi untuk menjalankan bisnis kuliner.

Setelah usaha berjalan satu tahun saya mendapat tawaran dari teman kuliah untuk menyambung sewa toko yang belum habis masa sewa. Kesempatan inipun tidak saya sia-siakan, apalagi masa sewa dibayar sebulan sekali setelah saya menggunakannya.

Untuk membiayai penjualan di sebuah toko tentu akan banyak memerlukan biaya membeli peralatan baru, sementara saya tidak mempunyai biaya, dan sayapun coba berkonsultasi dengan istri, Alhamdulillah istri dengan senang hati menjual 10 mayam mas kawin untuk membantu membeli peralatan restoran.


Pada awal 1999 kami mulai berjualan dengan format CAFE TERBUKA. Restoran itu kami beri nama JEZZ CAFÉ, yang berada di jalan Teuku umar 151 Banda Aceh. Jauhnya lokasi café dari rumah membuat saya harus extra tenaga untuk mengayuh sepeda sejauh 10 km pulang pergi setiap hari. Sesekali istri minta ikut saya berjualan, kami berboncengan dengan sepeda ke warung.

Untuk mendukung perjualan di café saya menambah beberapa orang karyawan menjadi 10 orang.
Menu yang kami jualpun kini bertambah banyak, yaitu dengan menambah pisang bakar, omelet, crepes, fried chicken dan kentang goreng. Disamping itu juga kami menjual aneka minuman seperti juice, es teller, es melodi, milkshake, punch, floet, ice cream dan lain lain
Alhamdulillah, kaddarullah Dengan format cafe tersebut ternyata memberi dampak yang sangat baik bagi usaha kami.
Angka penjualan terus meningkat dari waktu ke waktu.
Toko yang tadinya kami sewa per bulan kini kami sewa pertahun dengan nilai kontrak 4 juta.
Awal tahun 2001, dalam kondisi penjualan semakin baik, kami dianugrahi oleh Allah anak pertama yang bernama Abdurrahman al- mansyoer. Saya merasa sangat bahagia sekali saat itu.

Setelah waktu dua tahun menempati toko tersebut dimana pengunjung tidak tertampung lagi maka kami putuskan untuk menyewa toko yang di sebelahnya lagi dengan kapasitas pengunjung 160 orang. Dan lagi lagi saya harus menambah karyawan baru.
Suasana toko saya tata sedimikian rupa dengan the sign yang menarik, dengan mengadirkan live musik serta sesekali menghadirkan artis artis jakarta Pengunjung semakin ramai, setiap sore café di penuhi sesak oleh kawula muda, sehingga jalanan dibuat macet tiap sorenya. Target pasar saya saat itu memang kawula muda, ALHAMDULILLAH penjualan terus meningkat, dan saya telah mampu mempekerjakan 25 orang karyawan.
Omset penjualan telah mencapai 3.000.000 per hari dengan penjualan 300 porsi burger dan roti ditambah penjualan minuman.

Dari hasil penjualan burger saya sudah bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga dan membantu seluruh anggota keluarga, dan saya juga sudah bisa membiayai perkawinan adik adik saya dan sudah bisa menyimpan tabungan.

akhir tahun 2003 kembali allah menganugrahi anak laki laki, yang kami beri nama Abdullah al-mansyoer. Abdullah lahir dengan berat 4.5 kg.

Sambil berjualan saya sempatkan diri untuk mengikuti kajian agama ,
Dari situlah saya mulai mendapat hidayah dari Allah untuk tetap berpegang teguh pada al-qur’an dan hadist dalam menyikapi setiap permasalahan hidup yang saya hadapi .
Saya mulai berkonsultasi dengan Ustad untuk menayakan status usaha saya dipandang dari sudut syariat islam.

Maka beberapa perubahan dratis mulai saya lakukan yaitu
pertama Menutup warung pada waktu shalat
kedua tidak lagi menjual rokok,
ketiga tidak lagi menyelenggarakan live musik,

walau resiko yang akan saya hadapi sangat besar. Saya harus istiqamah dan percaya bahwa “BARANG SIAPA YANG MEMBELA AGAMA ALLAH MAKA ALLAH AKAN MEMUDAHKAN SEGALA URUSANNYA”


Dengan perubahan yang begitu drastis saya mulai menuai cemoohan dari pelanggan dan teman teman.
Diantara cemoohan yang sangat berbekas sampai saat ini adalah ;
pertama “ EMANG LU AJA YANG BERAGAMA ISLAM, BELAGU AMAT LU.
kedua asal ketemu teman saya dipanggil EMBHEEEEEK ( menirukan suara kambing, karena saya berjenggot) dan banyak lagi cemoohan yang saya terima, saya tetap bersabar karena ini adalah ujian.

Banyaknya perubahan drastis yang saya lakukan membuat kaWula muda mulai menjauh dari café kami, saya sadar mereka adalah kaWula muda yang tidak mau digurui seperti itu, apalagi Café mulai bermunculan . Angka penjualanpun turun drastis, dari bulan ke bulan.

Kalau sebelum saya berlakukan sistim dagang menurut syariat, saya bisa memperoleh keuntungan satu bulan mencapai 25 juta, maka ketika saya berlakukan peraturan seperti itu saya hanya memperoleh keuntungan cuma 2, 5 juta per bulan, tapi saya merasa senang karena itu lebih barokah.

Kaddarullah tahun 2004 banda Aceh di landa gempa dengan kekuatan 9.8 skala righter. Pada saat gempa terjadi kami berada di dalam rumah, kami tidak bisa keluar dari rumah karena gempanya sangat kuat, untuk berdiri saja kami tidak bisa apalagi harus berlari, saya menggendong anak anak saya dan istri memeluk saya kuat-kuat, rumah bergetar kuat, selang beberapa menit kemudian ketika gempanya mulai mengecil kamipun berlari cepat cepat keluar. Tidak lama kemudian gempa berhenti. Saya langsung pergi ke café untuk melihat kondisi bangunan, beberapa bagian atas bagunan cafe hancur, tidak lama kemudian saya balik kerumah. Dirumah saya Dapat khabar dari tetangga bahwa banyak bangunan di perkotaan yang roboh dan hancur, maka timbul niat saya ingin melihat kondisi diperkotaan. Saya mengendarai sepeda motor dengan membonceng kedua anak saya yang berumur 1 tahun dan 3 tahun. Anak yang kecil saya letakkan di depan sedangkan yang besar duduk dibelakang saya, kamipun mulai menuju kota. Sebelum sampai tujuan saya melihat orang pada berlari mengarah ketempat saya berada dan mereka berteriak AIR LAUT NAIK…..AIR LAUT NAIK… LARI…LARI…LARI…… Dan tiba tiba saya melihat air laut naik begitu cepat ke arah saya, sayapun memutar haluan kembali dengan memegang erat erat anak saya yang di depan dan menyuruh anak saya yang di belang memeluk saya kuat kuat. motorpun saya tancap gas kuat kuat menuju rumah dan menjemput istri saya untuk di bawa lari ke gunung, semua masyarakat saat itu berduyun duyun berlari menuju kearah gunung. suara jeritan tangis bersahut sahutan histeris, banyak terjadi kecelakaan kenderaan saat saling mendahului. kaddarullah allah menyelamatkan kami sekeluarga. Gempa terus saja terjadi dengan kekuatan yang melemah. kami sekeluarga tidur di tempat penampungan selama 3 hari. dengan hanya memakan nasi, indomie dan ikan asin serta makanan yang tersedia, semua warung tutup sama sekali.
Dari kejadian tsunami tersebut ratusan keluarga dekat kami di panggil oleh allah.

Satu bulan pertama setelah tsunami kita tidak bisa berdagang, masyarakat terkonsentrasi untuk membantu korban tsunami.
Masa satu bulan membuat tabungan habis untuk keperluan dimasa tanggap darurat.

Saya mengambil keputusan untuk tidak lagi melanjutkan usaha saya karena dua hal yang belum saya berlakukan yaitu mempekerjakan karyawan wanita yang bercampur dengan karyawan laki laki serta menyediakan tempat makan, sehingga bercampurnya laki laki dan perempuan yang bukan muhrim dalam satu meja, semua ini akan menjadi kurang barokah.
Kami meminta pengertian kepada seluruh karyawan, bahwa usaha ditutup demi memperoleh keberkahan dari allah.

Bulan bulan berikutnya saya sama sekali tidak ada penghasilan dan hanya berharap bantuan dari orang tua dan saudara, apalagi masa itu saya masih terlalu shok dengan Tsunami. kami juga sempat tinggal di kampung montasik guna menghindari hawa tsunami yang kurang sehat.
Selama masa dua bulan setelah tsunami kami tidur tidak dikamar karena khawatir roboh rumah, apalagi gempa saat itu terus saja terjadi

Setelah masa tenang terlalui saya mulai berpikir untuk bisa menghasilkan uang, kami sekeluarga sepakat untuk jualan NASI GURIH/NASI LEMAK.
Kamipun mulai kerja keras lagi. Kami berjualan di depan warung adik di jalan hasan saleh neusu jaya dengan sebuah gerobak dan tenda. Ternyata usaha dagang nasi sangat menyita waktu dan hampir tidak ada waktu yang tersisa siang dan malam, seluruh karyawan tersita tenaga yang sangat extra, Karena untuk berjualan nasi gurih diperlukan banyak lauk sebagai pelengkap nasi tersebut. walaupun usaha ini bisa menghasilkan rezeki yang lumayan tapi tenaga yang kami keluarkan jauh lebih berat, sehingga kamipun kelelahan sangat. Usaha ini hanya bertahan 1 bulan dan kamipun sepakat untuk berhenti dagang nasi gurih.

Pada bulan April 2005 Kami sepakat bersama istri untuk hijrah ke Jakarta untuk berdagang burger dan roti bakar, langkah kamipun saat itu mulai tertuju ke Jakarta. Kami tinggal di jalan fatahilah depok dekat tempat pengajian dengan harapan sambil berjualan kami tetap bisa mengikuti kajian agama.
Dengan bermodal hasil jualan nasi sebulan dan bantuan dari orang tua serta pinjaman saudara, saya membuka usaha di wilayah lebak bulus jakarta selatan ( menuju perumahan cinere ) dekat perumahan Bona indah. Kami menyewa sebuah toko.
Untuk menuju tempat jualan saya harus membeli sepeda motor untuk mengangkut barang dagangan dari depok ke lebak bulus. Disini kami hanya menjual burger dan roti bakar. Pada saat penjualan di jakarta saya tidak melakukan survey pasar terlebih dahulu tentang usaha burger, hanya dengan bermodalkan keberanian kami membuka usaha tersebut.

Ternyata penjualan tidak berkembang, Penjualan nyaris tidak laku, malah lebih sering tidak laku sama sekali. Hal ini terus berlangsung selama 5 bulan, Kondisi demikian membuat saya terpaksa harus memberhentikan karyawan, sehingga akhirnya penjualan terpaksa harus saya lakukan sendiri. Penjualan tetap saja tidak menggembirakan, Tabungan terus terkuras, untuk biaya hidup saja kami tidak dapat terpenuhi. lagi lagi kami terpaksa harus meminta tambahan pinjaman dari saudara.


Selama kurun waktu tujuh bulan tersebut penjualan benar benar nihil dan utangpun terus bertambah, kami hidup penuh dalam keprihatinan, malah beberapa waktu tidak satupun yang bisa dimakan lagi karena sisa uang sudah habis sama sekali. Kami pernah mencoba untuk berjualan kue dengan menitipkan pada warung kue, inipun ternyata tidak bisa membantu , malah uang lebih banyak habis untuk membuat kue, sementara kue cuma beberapa buah saja yang laku.

Selanjutnya kami berkonsultasi dengan istri dan kamipun sepakat untuk kembali kekampung halaman agar utang tidak bertambah terus. niat kami kembali ke kampung ternyata di ketahui oleh ustad, sehingga ustad berupaya menahan kami untuk tidak pulang ke aceh. namun kami berpikir untud tidak ingin menyusahkan orang lain, maka kamipun tetap berupaya untuk kembali ke banda aceh.

Uang untuk ongkos kembali tidak ada, kami berinisiatif untuk mengover kontrak toko, alhamdulillah ada yang mau. Uang yang kami peroleh digunakan untuk membeli tiket pesawat, tetapi untuk mengangkut seluruh peralatan kerja tidak ada, maka kamipun meminta tambahan pinjaman dana dari saudara sehingga total pinjaman sudah mencapai 40 juta.

Jujur kami katakan bahwa salah satu tujuan kami untuk hijrah ke depok (tempat pengajian kami), adalah untuk dapat menyekolahkan anak di pengajian tersebut serta agar kami sekeluarga dapat mengikuti pengajian. Alhamdulillah keinginan untuk mendapatkan ilmu dapat tercapai, tapi biaya tidak ada lagi untuk kami bertahan di sini, maka saat saya harus meninggalkan kota depok terasa sangat berat bagi kami sekeluarga. Apalagi ketika saya meminta izin dan maaf saya kepada jamaah ketika selesai shalat subuh di mesjid fatahilah kesedian saya tidak bisa terbendung lagi, air mata saya menetes dan saya nangis terisak-isak dan tidak sanggub lagi untuk berbicara didepan jamaah.
Saat saya menulis kisah ini sampai pada cerita dimaksud, air mata saya kembali menetes. Apa yang menjadi kesedihan saya bukannya tidak dimudahkan usaha saya, tapi lebih kepada sedihnya saya tidak bisa lagi mengikuti kajian agama di depok, kami harus berpisah dengan orang orang yang se manhaj.

Kamipun segera berangkat ke banda aceh dengan memborong kembali semua barang dagangan kami,….. ALLAHUAKBAR….

Setiba di Banda aceh pada bulan 12 tahun 2005 kami hidup dari nol kembali. Pada awal tiba di banda aceh kami banyak mendapat bantuan dari saudara saudara untuk membiayai kebutuhan hidup sehari hari.
Belum ada gambaran apa yang bisa kami hasilkan sekarang untuk membiayai hidup kami.

Satu bulan setelah tiba di banda aceh kami kembali berjualan roti bakar dan burger di depan toko kakak ipar. Semua proses pembuatan burger di buat oleh istri sedangkan saya belanja dan berjualan, kami tidak punya pembantu karena tidak punya biaya untuk memberi gaji. Dua bulan kami berjualan allah memberi kehamilan kepada istri saya. Dalam kondisi hamil istri saya bekerja extra untuk mempersiapkan burger dan bahan roti bakar. Kondisi ini tidak bertahan lama, dan pada bulan ke dua kehamilan istri dalam keadaan sangat lemas dan tidak sanggub bekerja, hal ini membuat kami terpaksa harus tinggal bersama mertua saya. Selama tinggal sama mertua dalam kurun waktu lima bulan, saya harus mempersiapkan olahan burger dan roti bakar sendiri, jadi tugas saya kalau pagi pergi belanja, pulang dari pasar saya mempersiapkan bahan, kemudian saya berjualan sendiri sampai malam. Penjualan burger di tempat kakak ipar ternyata tidak menggembirakan dan hanya cukup untuk biaya makan hari hari saja, oleh karena itu saya berinisiatif untuk pindah jualan ke kampus unsyiah di depan fakultas ekonomi.
Di tempat yang baru saya mulai mempekerjakan seorang karyawan karena jauh dari rumah, apalagi saya harus belanja, membuat bahan dan jualan. Kaddarullah ditempat baru inipun tidak mampu mendongkrak penjualan, dan lagi lagi kami harus mundur dan pindah ke neusu lagi di tempat asal.

Dengan kebaikan adik ipar yang meminjamkan dana sebesar 15 juta kami mulai merenovasi kamar untuk disewakan kepada tamu dari luar aceh dan luar negeri yang membantu rehabilitas area Tsunami. Kamipun segera merehab kamar agar layak untuk ditempati. Usaha ini muncul karena kami melihat adik ipar kami yang berada di sebelah rumah kami banyak mendapat keuntungan dari sewa kamar. Untuk mengisi perabot kamar kami mengutang Rp 10 juta di toko perabotan.

Alhamdulillah usaha dapat berjalan, pada awal masa sewa usaha berjalan lancar namun beberapa bulan kemudian usaha mulai mengalami penurunan di karenakan banyak sudah hotel hotel di banda aceh sudah mulai ditempati, apalagi para petugas penyelenggara bantuan untuk aceh mulai meninggalkan aceh, sehingga berdampak terjadinya penurunan hunian pada kamar kami. Terjadinya penurunan hunian kamar menyebabkan kami tidak bisa membayar hutang pada adik dan pada toko perabot, keuntungan hanya cukup untuk membiayai kebutuhan hari hari saja.

Menjelang usia kehamilan istri 7 bulan kami kembali kerumah sendiri sambil menjaga kamar sewa.
Pada saat menjelang kelahiran kami berkonsultasi dengan dokter kandungan, dari hasil konsultasi dokter bahwa istri harus menjalani operasi.
Sementara kami tanpa ada uang sedikitpun.
Dengan penuh keberanian dan berserah diri kepada allah kamipun melakukan operasi kelahiran, Alhamdulillah operasi berjalan baik dan lahirlah seorang anak wanita yang kami beri nama AISYAH AL- MANSYOER. Banyak saudara dan teman yang dating menjenguk istri, Alhamdulillah Dari hasil kujungan tamu yang melihat kelahiran anak kami dapat uang 3.000.000, uang tersebut kami bayarkan untuk proses persalinan, sedangkan sisa 5 juta kami minta tangguh dulu sama pihak rumah sakit sebagai utang, dan pihak rumah sakitpun menyetujuinya

Penjualan bubur dan roti bakar serta penyewaan kamar tetap kami lakoni dengan senang hati.
Pada suatu hari pada saat saya mendampingi Ustad mengisi ceramah di Meuredu Aceh pidie, ditempat tersebut saya melihat ada pedagang BUBUR KANJI RUMBI ( bubur tradisional Aceh ) yang banyak peminatnya. Saya menjadi tertarik untuk mencoba berdagang bubur kanji rumbi. Maka pada awal bulan 7 tahun 2007 Setelah berkonsultasi dengan istri dan ibu, kami sepakat untuk jualan bubur kanji sambil berjualan burger. Alhamdulillah penjualan bubur kanji ada peminatnya, selanjutnya kami juga menambah jenis bubur tradisional aceh yaitu bubur Ie Bue Peudah.
Tapi penjualan tetap saja hanya sekedar hanya dapat memenuhi kebutuhan sehari hari saja

Pada bulan 10 tahun 2007, warung yang kami tempati di sewa sama orang lain, kami tidak punya tempat lagi untuk berdagang, dan kamipun pindah lokasi di depan warung nasi goreng DAUS. Ditempat baru inipun penjualan tidak mengalami kenaikan, malah menurun. Dalam kondisi seperti ini suami adik saya meminjamkan uang sebesar 20 juta untuk menyewa sebuah toko di jalan teuku umar setui Banda Aceh. sehingga total utang kami mencapai 90 juta.

Akhir tahun 2007 kami mulai menempati tempat baru di pinggir jalan utama, ditempat yang baru inipun penjualannya tidak mengalami kenaikan sama sekali. waktu sudah berjalan tiga bulan.
Kadarullah sore itu istri saya minta ikut ke pasar untuk belanja bahan jualan, kami singgah di warung langganan saya.
Diwarung tersebut istri saya melihat beras ketan hitam dan membelinya untuk dibuat BUBUR KETAN HITAM. setelah bubur dimasak Alhamdulillah rasanya sangat enak, saya sempat memberikan kepada karyawan saya, kami merekomendasi bubur yang dibuat istri untuk dijual.


Dengan penuh keberanian kami sepakat untuk coba menjual BUBUR KETAN HITAM DAN BUBUR KACANG HIJAU. ide menjual aneka bubur muncul ketika melihat pelaku bisnis kuliner dibidang ini sangatlah kurang di tinjau dari sudut pengelolaan yang propesional, padahal peluang ini terbuka lebar. Semua orang suka bubur, mulai dari bayi sampai manula dimanapun orang berada di belahan bumi ini, hanya saja jenis buburnya yang berbeda. jadi peluang bisnis ini kami kira sangat menjanjikan.

Satu minggu sebelum penjualan kami telah pasang spanduk di depan warung dengan tulisan SEGERA HADIR BUBUR KETAN HITAM DAN KACANG HIJAU.

Antusias pengunjung ternyata baik dan banyak menanyakan kapan kami jualan.
Tepat saat Lounching kedua bubur tersebut HANYA DALAM HITUNGAN DUA JAM BUBUR TERJUAL HABIS, keesokannya kami menambah porsi dan buburpun terjual habis, begitu seterusnya Penjualan terus mengalami peningkatan
Adanya peningkatan penjualan membuat saya menambah karyawan untuk melayani pembeli
Pada bulan pertama penjualan mencapai 100 porsi, bulan kedua 150 porsi, bulan ketiga 200 porsi, bulan ke empat 250 porsi, bulan kelima 300 porsi.
kami terus menambah jenis bubur lain yaitu, bubur ayam dan bubur sumsum.
Alhamdulillah pada bulan ke enam sayapun sudah bisa melunasi seluruh hutang saya sejumlah 90 juta.

Satu tahun setelah menjual aneka bubur (2008) kami menciptakan inovasi baru dengan menghadirkan BUBUR JAGUNG, Ide bubur jagung ini kami munculkan ketika kami ingin mencari suatu jenis bubur lain yang layak di jual, maka kamipun mencoba mencari resep bubur di goegle, dari hasil pencarian dapatlah bubur jagung, Resep bubur jagung yang kami dapat berasal dari web kuliner dan blog, dan kamipun menguji coba resep tersebut, dari hasil uji coba tersebut kami melakukan beberapa perubahan cara buat dan bahan baku yang digunakan, dan akhirnya dapatlah resep bubur yang siap diluncurkan.
Alhamdulillah peminat BUBUR JAGUNG sangat banyak dan mendominasi penjualan bubur sampai 50 %.
Selama kurun waktu tiga tahun penjualan terus mengalami peningkatan, bubur sudah mampu terjual 600 porsi/ hari, karyawanpun sudah berjumlah 10 orang.

Pada tahun 2010 kami sepakat bersama istri kembali untuk hijrah ke Jakarta dengan membuka cabang guna memperluas pasar sambil membentuk brand image.

Kehidupan baru di depok mulai kami jalani, selama satu bulan saya mensurvei kompetitor dan area penjualan, akhirnya pilihan kami jatuh di kota Depok, dengan pertimbangan biaya sewa masih tergolong murah ( 50 % ) dibandingkan dengan Jakarta, disamping itu juga lokasinya yang dekat dengan rumah.

Dengan bermodal Rp 300 juta kami membuka outlet di depok, Outlet kami tata sedemikian rupa dengan corak warna yang menyolok dan indah. Untuk the sign background kami serahkan ahli the sign, sedangkan pola tata ruang saya sendiri yang the sign.






Untuk menarik minat pembeli maka saya buat tagline

BUBUR JAGUNG

JANGAN ………. BELI NANTI BISA KETAGIHAN” .


Untuk menjaga kulitas terbaik dari bubur yang kami produksi, kami hanya menggunakan bahan yang terbaik,
Proses pengolahan tanpa menggunakan bahan penyedap, tanpa pengawet, tanpa pewarna, tanpa pemanis buatan serta di produksi dengan memakai air mineral.

Konsep penjualan murni mengikuti syar’i diantaranya ;

1. Sumber dana yang kami gunakan tidak memakai dana BANK, untuk
menghindari riba.
2. Warung tidak menyediakan tempat duduk agar tidak bercampurnya laki laki
dan perempuan yang bukan muhrim dalam satu meja
3. Setiap waktu shalat warung ditutup untuk sementara( mengingat hukum shalat
berjamaah ke mesjid bagi laki laki adalah wajib)
4. Karyawan wajib menggunakan pakaian muslim

Dilokasi baru di jalan margonda raya no 418 ini kami mulai menjalani bisnis bubur di kota depok.
Kami mencoba memberikan pelayanan yang maksimal dengan menghadirkan bubur yang berkualitas terbaik dan enak, menggunakan bahan bahan yang terbaik dari kualitas import maupun lokal, memakai wadah plastik yang layak (pp5) sesuai dengan rekomendasi untuk makanan jenis panas yang kami import dari luar, menghadirkan ruang yang bersih dan indah, melayani pengunjung dengan ramah dan sopan.
Disamping itu kami memberi kesempatan kepada konsumen untuk mencicipi bubur terlebih dahulu sebelum membelinya agar konsumen memilih sesuai dengan seleranya.
Kami juga menerima keluhan konsumen terhadap kualitas bubur yang kami jual yaitu jika sampai dirumah bubur dalam keadaan tidak baik maka kami akan menggantinya dengan yang lain.
Promosi produk kami lakukan lewat Koran, jejaring social Facebook ( Aceh jezz bubur ) dan twitter (bubur_jagung) disamping itu juga kami promo di KASKUS (UNIK…bubur jagung yang enggak bisa dibeli ).

Kaddarullah dengan asbab Promo demikian ternyata ampuh, penjualan kami pun dibulan bulan pertama sudah mencapai 100 porsi / hari, semua bubur kami hargai Rp. 15.000.

Penjualan terus meningkat mencapai 200 porsi pada bulan ketiga. Persentase penjualan bubur jagung di depok mencapai 80 % dari total penjualan


Adanya Keunikan sistim bisnis yang kami lakukan ini membuat media Televisi dan cetak ikut meliput bisnis kami.
Kadarullah Stasion Televisi pertama yang meliput usaha bubur dari TRANS TV ( ACARA JELANG SIANG) berdampak sangat positif, sehingga hasil penjualan kami pada bulan ketiga sudah mencapi 300 porsi per hari.
Sekarang penjualan kami di depok sudah mencapai 400 porsi/hari

Sampai saat ini sudah 16 kali station Televisi meliput profil bubur jagung yaitu ;

TRANS TV acara jelang siang ( 20 oktober 2010 )
MNC TV acara lintas siang (16 november 2010 )
JAK TV acara belanja murah ( 29 april 2011 )
DAI TV acara mata hati (9 mai 2011 )
TV ONE acara coffe break ( 3 juni 2011 )
TRANS TV acara bosan jadi pegawai (31 july 2011 )
ALIF TV acara nyantap yang halal ( 21 agustus 2011 )
SCTV acara liputan 6 ( 22 agustus 2011 )
B CHANNEL acara karena aku wanita ( 24 september 2011 )
ANTV acara kopi petang (22 oktober 2011)
CB CHANNEL acara hunter ( November 2011 )
TRANS TV acara Koki jelang siang ( 30 desember 2011 )
ANTV acara FRIENDS ( 18 januari 2012 )
TRANS 7 acara Spotlight ( 15 Maret 2012 )
TRANS 7 acara Brownies ( 21 Maret 2012 )
ALIF TV acra Inspirasi sukses ( awal ramadhan 2012 )
TRANS 7 acara citacitaku (agustus 2013)
MNC TV acara berkah bubur jagung Tayang Rabu, 21 November 2012
WESAL TV JAKARTA ( JARINGAN TV SATELIT ARAB SAUDI, 7 -12 - 2012)
TV PLUS ( TAYANG 11 may 2013)
TRANS 7 Bara Super Cooking FEBRUARY 2013 )

untuk katagori media cetak diantaranya ;

MONITOR DEPOK (nikmatnya bubur jagung ) 2 agustus 2010
JURNAL DEPOK (cara syur nikmati bubur) 20 agustus 2010
TABLOID SAJI ( Legitnya bubur jagung dari serambi mekah ), edisi 194/vii/tanggal 27 oktober - 9 NOVEMBER 2010
INFO DEPOK ( rela antri dari semangkuk bubur ) edisi aril 2011
REPUBLIKA (ngaburit…berbuka dengan bubur jagung manis) 9 agustus 2011
JAKARTA GLOBE ( in Jakarta, bubur white sprinkling of syariah ) 6 september 2011
SERAMBI INDONESIA ( teuku chaidil, juragan bubur dari Aceh ) 24 oktober 2011
TABLOID KULINER ( sukses menjadi jutawan dari usaha bubur berkonsep islam)
edisi 01 tahun ke v 16 -29 sep 2011
KORAN SINDO ( berkah manis dari bubur jagung ) 4 desember 2011
MAJALAH PENGUSAHA INDONESIA ( Bubur jagung, pendulang untung )
edisi Desember 2011
MAJALAH ELSHINTA, EDISI JANUARY 2013

Pada artikel online diantaranya;

www.sajiansedap.com
www.kompasiana.com
www.openrice.com
www.depoklik.com
www.republika.co.id
www.bataviase.co.id
www.kontan.co.id
www.ciputraenterpreneur.com
www.pengusahamuslim.com

Kadarullah dengan banyaknya liputan dari media televisi dan cetak serta situs online membuat bubur jagung sudah mencapai BRAND IMAGE yang merupakan salah satu target kami.

Sesekali kami diberi kepercaaan oleh adik adik mahasiswa untuk mengisi seminar/ talkshow selaku pembicara
1. di kampus ui (undangan mahasiswa mipa)
2. di kampus Unsyiah ( undangan mahasiswa pertanian )
3. di ALIF TV (inspirasi sukses)

Pada tahun 2011 kami membuka cabang baru di CIBUBUR
Pada tahun 2012 kami membuka cabang di KELAPA GADING,

Sekarang usaha sudah berjalan hampir lima tahun, total penjualan untuk seluruh wilayah sudah mencapai 1000 porsi dengan omset 15 juta perhari.

Alhamdulillah dengan hasil penjualan saya sudah bisa Umroh beberapa kali serta ikut mengomrohkan ketiga orang tua saya.
Dengan adanya kemudahan hasil penjualan, kami selalu menyisihkan hasil penjualan untuk anak yatim serta para janda di sekitar tempat tinggal.
Disamping itu kami juga memprioritaskan karyawan untuk mendapat tambahan gaji dengan standar gaji di atas umr bahkan lebih dari yang diharapkan.
Kepada karyawan yang telah bekerja lebih dari lima tahun insyaallah akan kami berangkatkan umroh.

Dimasa yang akan datang tugas kami adalah untuk mempersiapkan usaha ini agar bisa berjalan dengan baik, saat ini kami telah membentuk sebuah perusahan bernama ACEH JEZZ BUBUR selaku pengelola bubur, sekaligus selaku pelaksana franchise dimasa masa mendatang. Persiapan franchise terus dilakukan. Saat ini kami sedang berkonsentrasi membuka cabang cabang terdahulu untuk wilayah jakarta, dan jika wilayah jakarta sudah terpenuhi semuanya, insyaallah akami akan melangkah keluar dari jakarta.
Persiapan franchise perlu pembuktian terlebih dahulu, paling tidak lima tahun berjalan di wilayah jakarta. Kami tidak ingin menjual usaha kami kepublik jika usaha itu belum terbukti keberhasilannya di beberapa titik areal penjual, jadi sekarang kami masih melakukan uji coba terlebih dahulu.
Kerja sama adalah amanah dari allah, kami tidak ingin membohongi publik,
Semoga allah memberkahi usaha kami dan memberi kekuatan dan kesabaran atas segala cobaan yang kami lalui.
Bagi kami bisnis bubur ini bukan hanya sekedar mengumpulkan pundi pundi dinar, tapi lebih dari itu selaku tanggang jawab kami untuk memenuhi kebutuhan keluarga serta dapat memperbanyak ibadah, demi kehidupan dunia dan akhirat.
Kepada allah kami mohon ampun dan memohon perlindungan dari segala kejelekan perbuatan kami.

Cerita yang kami sampaikan ini bukan mengada ngada dan bukan juga untuk menyombongkan diri tapi informasi yang kami sampaikan ini hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan INFORMASI bagi pekerja pers serta khalayak ramai, yang mungkin dimamfaatkan sebagai ibrah/pelajaran dari perjuangan usaha kami.








Info Umum
Bergabung dengan Facebook
17/07/2010


Lokasi


Penghargaan
1. Pemateri CHEM ENTERPRENEUR DI KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA
2. Pemateri Talk show Kewirausahaan di Fakultas Pertanian, kampus
UNSYIAH Banda aceh


Produk
BUBUR JAGUNG, BUBUR KETAN SAUS DURIAN (sementara hanya ada di depok), BUBUR SAGU, BUBUR KACANG HIJAU, BUBUR KETAN HITAM, BUBUR SUMSUM, BUBUR AYAM, BUBUR KANJI RUMBI ( sementara hanya ada di Banda aceh


Info Kontak
Telepon
0811-155-199


Email


Situs Web


Minggu, 06 Oktober 2013

Minim Jiwa Kewirausahaan di Indonesia



TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perekonomian mendorong agar pelajar dan mahasiswa menjadi bibit wirausaha. Sebab, para generasi muda ini memiliki nilai dan posisi yang strategis untuk membangun pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Pengembangan kewirausahaan di generasi muda merupakan keharusan untuk membuat Indonesia lebih maju dan mandiri," kata Deputi Menteri Perekonomian bidang Industri dan Perdagangan, Edy Putra Irawadi, seusai membuka Kompetisi Ekonomi di kantor Kementerian Perekonomian, Senin, 18 Februari 2013.

Edy menyebutkan, syarat dari negara maju salah satunya adalah memiliki jumlah wirausaha minimal 2 persen dari total populasi. "Saat ini, jumlah wirausaha Indonesia masih kurang dari 2 persen atau sebanyak 700 ribu orang, masih dibutuhkan sedikitnya 4 juta wirausaha baru," ujarnya.

Dibandingkan dengan negara-negara lain, perkembangan kewirausahaan di Indonesia masih sangat kurang. Sebagai pembanding, kewirausahaan di Amerika Serikat tercatat mencapai 11 persen dari total penduduknya, Singapura sebanyak 7 persen, dan Malaysia sebanyak 5 persen. "Jadi, pengembangan SDM dengan kompetisi semacam ini dari para generasi muda tepat dan relevan untuk membibitkan para pelajar agar menjadi wirausaha dan menciptakan lapangan kerja," ujarnya.

Pemerintah melihat upaya-upaya pengembangan SDM ini mampu menekan jumlah pengangguran dan kemiskinan. Bibit-bibit wirausaha ini mendorong terciptanya sumber-sumber pekerjaan baru. "Target tahun ini, pengangguran terbuka berkurang menjadi 5 hingga 6 persen dari total penduduk Indonesia," ujar Edy.