Minggu, 06 Oktober 2013

Minim Jiwa Kewirausahaan di Indonesia



TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perekonomian mendorong agar pelajar dan mahasiswa menjadi bibit wirausaha. Sebab, para generasi muda ini memiliki nilai dan posisi yang strategis untuk membangun pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Pengembangan kewirausahaan di generasi muda merupakan keharusan untuk membuat Indonesia lebih maju dan mandiri," kata Deputi Menteri Perekonomian bidang Industri dan Perdagangan, Edy Putra Irawadi, seusai membuka Kompetisi Ekonomi di kantor Kementerian Perekonomian, Senin, 18 Februari 2013.

Edy menyebutkan, syarat dari negara maju salah satunya adalah memiliki jumlah wirausaha minimal 2 persen dari total populasi. "Saat ini, jumlah wirausaha Indonesia masih kurang dari 2 persen atau sebanyak 700 ribu orang, masih dibutuhkan sedikitnya 4 juta wirausaha baru," ujarnya.

Dibandingkan dengan negara-negara lain, perkembangan kewirausahaan di Indonesia masih sangat kurang. Sebagai pembanding, kewirausahaan di Amerika Serikat tercatat mencapai 11 persen dari total penduduknya, Singapura sebanyak 7 persen, dan Malaysia sebanyak 5 persen. "Jadi, pengembangan SDM dengan kompetisi semacam ini dari para generasi muda tepat dan relevan untuk membibitkan para pelajar agar menjadi wirausaha dan menciptakan lapangan kerja," ujarnya.

Pemerintah melihat upaya-upaya pengembangan SDM ini mampu menekan jumlah pengangguran dan kemiskinan. Bibit-bibit wirausaha ini mendorong terciptanya sumber-sumber pekerjaan baru. "Target tahun ini, pengangguran terbuka berkurang menjadi 5 hingga 6 persen dari total penduduk Indonesia," ujar Edy.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar