I.1 PENGERTIAN DAN PENGARUH GLOBALISASI
Pengertian Globalisasi.
Menurut asal katanya, kata "GLOBALISASI" diambil dari kata global,
yang maknanya ialah universal. Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur
baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak
maupun elektronik.
Ada pula yang mengatakan globalisasi yaitu sebagai berikut :
- hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi.
- suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.
(Menurut Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005) Globalisasi pada hakikatnya
adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk
diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan
bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.
a. Pengertian Secara Umum
Secara umum, globalisasi merupakan suatu proses
yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak
lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata sehingga sulit untuk
disaring atau dikontrol.
b. Pengertian Menurut Para Ahli
1) Emanuel Ritcher, Guru Besar ilmu politik
Universitas Aachen, Jerman, berpendapat bahwa globalisasi adalah jaringan kerja
global secara bersamaan yang menyatukan masyarakat, yang sebelumnya
terpencar-pencar dan terisolasi, ke dalam sating ketergantungan dan persatuan
dunia.
3) Thomas L. Friedman, seorang jurnalis dan
pengamat hubungan internasional dari Maryland, Amerika Serikat, berpendapat
bahwa globalisasi memiliki dimensi ideologi dan teknologi. Dimensi ideologi,
yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi, yaitu teknologi
informasi yang telah menyatukan dunia.
4) Ahmad Suparman menyatakan globalisasi adalah
suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap
individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.
Dalam globalisasi ada 3 pengertian kunci yaitu deteritorialisasi,
transnasionalisme, dan multilokal/translokal diungkapkan oleh Sindhunata,
2003.
a. Deteritorialisasi: berarti batas-batas geografis
ditiadakan atau dianggap tidak lagi berperan dan tidak lagi menentukan dalam
perdagangan antar Negara.
b. Transnasionalisme: berarti meniadakan
batas-batas geografis seperti blok-blok karena pengaruh globalisasi perdagangan
di jalankan oleh kekuatan organisasi transnasional yang berskala global.
c. Multilokal dan translokal: berarti seperti yang dikatakan
Roland dan Robert, globalisasi sekaligus mengenai lokasi sehingga memunculkan
istilah glokalisasi yang artinya proses lokalisasi menuju bersifat local,
globalisasi justru member kesempatan manusia di berbagai belahan dunia membuka
horizon hidupnya seluas dunia.
I.2 Ciri-Ciri Globalisasi
a. Terjadinya perubahan dalam konsep ruang dan
waktu.
b. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang
berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat pertumbuhan perdagangan
internasional.
c. Peningkatan interaksi kultural melalui
perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita
dan olahraga internasional).
d. Meningkatnya masalah bersama, misalnya, pada
bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, dan inf!asi regional.
I.3. Faktor
Pendorong Munculnya Globalisasi
a. Berkembang PesatnyaTeknologi Komunikasi
1) Barang-barang elektronik yang mendukung sumber
informasi dan komunikasi
2) Telepon genggam
3) Berkembangnya alai transportasi baik di darat,
laut, maupun udara. Munculnya kereta api tercepat di dunia merupakan bukti
perkembangan teknologi di bidang transportasi di darat.
b. Adanya Integrasi Ekonomi Dunia
1) Kegiatan ekonomi mengarah pada perekonomian
tanpa bobot (weightless economy), yaitu perekonomian yang produknya adalah
informasi, seperti perangkat lunak komputer, produk media, seperti perangkat
lunak komputer, produk media, hiburan dan jasa berbasis internet.
2) Perekonomian berbasis pengetahuan (knowledge
economy).
3) Banyak aspek ekonomi saat ini bekerja mealui
jaringan-jaringan yang melintasi batas-batas negara.
II.1 Faktor-faktor
yang turut memengaruhi proses globalisasi
a. Rasionalisasi.
b. Efisiensi dan produktivitas.
c. Keberanian bersaing, bertanggung jawab, dan
keberanian menanggung risiko.
d. Senantiasa meningkatkan pengetahuan.
e. Patuh pada hukum.
f. Kemandirian.
g. Kemampuan melihat ke depan.
h. Keterbukaan.
i. Etos kerja.
4. Proses Globalisasi
II.2 Tiga
pandangan mengenai proses globalisasi menurut Anthony Giddens (2001).
a. Kaum Skeptis: bagi kaum skeptis globalisasi
hanyalah omong kosong, menurut mereka globalisasi bukan sesuatu yang baru.
Tingkat ketergantungan ekonomi yang terjadi sekarang ini sudah pernah terjadi
pada masa lalu. Dalam pandangan mereka banyak Negara hanya memperoleh sedikit
manfaat dari perdagangan luar negeri, lebih banyak berlangsung di tingkat
regional.
b. Kaum Hiperglobalis: menurut kaum hiperglobalis,
proses globalisasi bukan omong kosong belaka melainkan sangat nyata. Manfaat
dan dampaknya bisa dirasakan. Kini jauh lebih berkembang dan melintasi
batas-batas Negara.
c. Kaum transformative: kaum ini mengambil posisi
tengah tatanan global mengalami transformasi atau perubahan tetapi masih banyak
pola-pola lama yang bertahan. Menurut kaum transformative pemerintah dipaksa
mengambil sikap yang lebih aktif dan terbuka terhadap model pemerintahan yang
bisa menyesuaikan diri dengan globalisasi.
II.2.1. Pengaruh globalisasi
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara
termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif
dan pengaruh negatif.
Dampak positif globalisasi antara lain:
- Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
- Mudah melakukan komunikasi
- Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
- Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
- Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
- Mudah memenuhi kebutuhan
Dampak negatif globalisasi antara lain:
- Informasi yang tidak tersaring.
- Membuat tidak kreatif, karna prilaku konsumtif.
- Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit.
- Banyak meniru perilaku yang buruk.
- Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara.
Jadi adanya kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan
suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu
pengaruh positif dan pengaruh negatif. Dampak-dampak pengaruh globalisasi
tersebut kita kembalikan kepada diri kita sendiri sebagai generasi muda
Indonesia agar tetap menjaga etika dan budaya, agar kita tidak terkena dampak
negatif dari globalisasi.
II.2.1.1 Pengaruh Globalisasi
dalam Bidang Sosial-Budaya
- Globalisasi mengubah bentuk kehidupan keseharian kita secara mendasar.
1) Meningkatnya Induvidualisme
Dulu, kesempatan individu untuk menentukan dirinya sendiri dibatasi masyarakatnya, entah leh tradisi maupun oleh kebiasaan-kebiasaan yan berlaku. Di era globalisasi ini, kesempatan individu untuk mengatur dan menentukan yang terbaik bagi dirinya sendiri sangat terbuka lebar.
2) Pola Kerja
Pekerjaan-pekerjaan mengarah ke era perekonomian berbasis pengetahuan. Orang-orang sudah tidak mengandal kerja penuh di kantor, tetapi part time job. Perempuan telah masuk dunia kerja.
3) Kebudayaan Pop
Citra, gagasan, dan gaya hidup baru menyebar dengan begitu cepat keseluruh pelosok dunia lebih daripada sebelumnya
- Globalisasi mengubah bentuk kehidupan keseharian kita secara mendasar.
1) Meningkatnya Induvidualisme
Dulu, kesempatan individu untuk menentukan dirinya sendiri dibatasi masyarakatnya, entah leh tradisi maupun oleh kebiasaan-kebiasaan yan berlaku. Di era globalisasi ini, kesempatan individu untuk mengatur dan menentukan yang terbaik bagi dirinya sendiri sangat terbuka lebar.
2) Pola Kerja
Pekerjaan-pekerjaan mengarah ke era perekonomian berbasis pengetahuan. Orang-orang sudah tidak mengandal kerja penuh di kantor, tetapi part time job. Perempuan telah masuk dunia kerja.
3) Kebudayaan Pop
Citra, gagasan, dan gaya hidup baru menyebar dengan begitu cepat keseluruh pelosok dunia lebih daripada sebelumnya
Pengaruh
globalisasi sosial dan budaya.
Globalisasi dapat memperluas kawasan budaya. Globalisasi dapat timbulkan dampak negative.
Globalisasi dapat memperluas kawasan budaya. Globalisasi dapat timbulkan dampak negative.
II.2.1.2
Dampak
dari pengaruh globalisasi:
* Disorientasi, dislokasi atau krisis social-budaya dalam masyarakat.
* Berbagai ekspresi social budaya asing yang sebenarnya tidak memiliki basis dan preseden kulturalnya.
* Semakin merebaknya gaya hidup konsumerisme dan hedonisme.
* Disorientasi, dislokasi atau krisis social-budaya dalam masyarakat.
* Berbagai ekspresi social budaya asing yang sebenarnya tidak memiliki basis dan preseden kulturalnya.
* Semakin merebaknya gaya hidup konsumerisme dan hedonisme.
II.2.1.3 Sisi negative
globalisasi budaya:
· Akibatkan erosi budaya
· Lenyapnya identitas cultural nasional dan local
· Kehilangan arah sbg bangsa yang memiliki jati diri.
· Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotisme
· Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant.
· Akibatkan erosi budaya
· Lenyapnya identitas cultural nasional dan local
· Kehilangan arah sbg bangsa yang memiliki jati diri.
· Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotisme
· Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant.
II.2.1.4 Contoh dampak
globalisasi dalam bidang sosial budaya
Dampak Globalisasi dalam bidang Sosial Budaya :
Semakin bertambah globalnya berbagai nilai budaya kaum kapitalis dalam masyarakat dunia. Merebaknya gaya berpakaian barat di negara-negara berkembang. Menjamurnya produksi film dan musik dalam bentuk kepingan CD/ DVD,Dsb
c.
Globalisasi Sosial Budaya
Perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif
terjadi pada awal abad XX dengan berkemtangnya teknologi komunikasi. Kontak
melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi
antarbangsa.
Perkembangan globalisasi kebudayaan dapat kita
amati dari berbagai ciri berikut.
1) Berkembangnya pertukaran kebudayaan
internasional.
2) Penyebaran prinsip multikebudayaan
(multiculturalism) dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain
di luar kebudayaannya.
3) Berkembangnya turisme dan pariwisata.
4) Semakin banyak orang melakukan imigrasi dari
suatu negara ke negara lain.
II,2,1.5 Dampak positif dan negatif globalisasi di Indonesia
Arus globalisasi yang melanda seluruh dunia
mempunyai dampak bagi bidang sosial budaya suatu bangsa. Pada awalnya,
globalisasi hanya dirasakan di kota-kota besar di Indonesia. Namun dengan
adanya kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi globalisasi
juga telah menyebar ke seluruh penjuru tanah air. Arus globalisasi yang penyebarannya
sangat luas dan cepat tersebut membawa dampak positif dan negatif.
II.2.2 Dampak
positif dari globalisasi.
a. Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi,
informasi, dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia.
b. Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan
sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi
dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.
c. Kemajuan teknologi memengaruhi tingkat
pemanfaatan sumber daya alam secara lebih efisien dan berkesinambungan.
d. Kemajuan iptek membuat bangsa Indonesia mampu
menguasai iptek sehingga bangsa Indonesia mampu sejajar dengan bangsa lain.
II.2.2.1 Dampak
negatif dari globalisasi
a. Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri
(individualisme) sehingga kegiatan gotong royong dan kebersamaan dalam
masyarakat mulai ditinggalkan.
b. Terjadinya sikap materialisme, yaitu sikap
mementingkan dan mengukur segala sesuatu berdasarkan materi karena hubungan
sosial dijalin berdasarkan kesamaan kekayaan, kedudukan social atau jabatan.
Akibat sikap materialisme, kesenjangan sosial antara golongan kaya dan miskin
semakin lebar.
c. Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan
kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama.
d. Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros
karena status seseorang di dalam masyarakat diukur berdasarkan kekayaannya.
e. Tersebarnya nilai-nilai budaya yang melanggar
nilai-nilai kesopanan dan budaya bangsa melalui media massa seperti
tayangan-tayangan film yang mengandung unsur pornografi yang disiarkan televisi
asing yang dapat ditangkap melalui antena parabola atau situs-situs pornografi
di internet.
f. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai budaya bangsa, yang dibawa para wisatawan asing. Misalnya, perilaku
seks bebas (free sex).